GLOBAL WARNING
PEMBAHASAN
1.Pengertian.
Pemanasan
global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi.
Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan
punahnya berbagai jenis hewan.
Isu
pemanasan global adalah isu dunia dan bukan
sahaja negara kita yang terlibat. Sumbangan negara kita ke atas pemanasan
global mungkin tidak seberapa namun, sebagai satu sumbangan global, negara kita
juga perlu melaksanakan ikhtiar agar tidak menyumbang untuk memanaskan alam
sekitar.
Berbicara tentang pemanasan global(global warning)
tidak hanya terlepas hanya satu pengertian,tetapi memiliki multi tentang pemanasan
global itu sendiri.
Pemanasan global ialah keadaan alam sekitar yang mengalami
peningkatan suhu yang tinggi berbanding suhu normal.
Pemanasan berlaku di seluruh dunia yang diakibatkan oleh aktiviti manusia seperti penebangan hutan, kegiatan perkilangan dan industri, permotoran, penerokaan hutan, pembangunan hutan batu dan pengautan khazanah-khazanah alam sama ada di atas atau di dalam perut bumi.
Kesan saintifik pemanasan global ialah tahap pencairan salji di Kutub Utara semakin tinggi, paras air laut meningkat dan keluasan saiz daratan semakin mengecil. Kesan material ialah kejadian bencana alam seperti kemarau, banjir dan kebakaran manakala kesan kemanusiaan termasuklah kehilangan nyawa dan kecederaan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Pemanasan berlaku di seluruh dunia yang diakibatkan oleh aktiviti manusia seperti penebangan hutan, kegiatan perkilangan dan industri, permotoran, penerokaan hutan, pembangunan hutan batu dan pengautan khazanah-khazanah alam sama ada di atas atau di dalam perut bumi.
Kesan saintifik pemanasan global ialah tahap pencairan salji di Kutub Utara semakin tinggi, paras air laut meningkat dan keluasan saiz daratan semakin mengecil. Kesan material ialah kejadian bencana alam seperti kemarau, banjir dan kebakaran manakala kesan kemanusiaan termasuklah kehilangan nyawa dan kecederaan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
·
Efek
rumah kaca
Segala
sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas
yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.
Gas-gas
tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya.
Efek
rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur
rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59
°F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya
-18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global.
·
Efek
umpan balik
Anasir
penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang
panjang di atmosfer.
Efek
umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila
dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke
permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat
dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra
merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya
menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail
tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit
direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila
dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim
(sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan
IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua
bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah
pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke
Empat.
Umpan
balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo)
oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub
mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es
tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air
memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan
es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan
menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi
suatu siklus yang berkelanjutan.Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan
CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang
berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas
CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.Kemampuan lautan untuk menyerap
karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh
menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan
diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang
rendah.[5]terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang
dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida,
khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi.
Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah
kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan
penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah
banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
Penelitian
yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan
bahwa ternyata makin panasnya planet bumi dan berubahnya sistem iklim di bumi
terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas
manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan
global,
·
Peningkatan Permukaan Laut.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya membesar dan tinggi
permukaan laut naik.• Pemanasan juga akan mencairkan es-es di kutub, terutama
sekitar Greenland, dan semakin menambah volume air di laut. Perubahan tinggi
muka laut akan mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Erosi dari tebing,
pantai, dan bukit pasirpun akan meningkat.
·
Gangguan Ekologis Hewan dan Tumbuhan.
Gangguan Ekologis Hewan dan
Tumbuhan, akan bermigrasi dan mengubah arah pertumbuhannya karena efek pemanasan.
Hewan yang tidak dapat bermigrasi ke daerah yang lebih dingin dan tumbuhan yang
tidak dapat mencari daerah baru, mungkin akan musnah.
·
Gempa Bumi
Gempa Bumi Tipe Gempa Bumi
– Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) Akibat adanya aktivitas magma, sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang berakibat gempa bumi. Gempa bumi tektonik Disebabkan
oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik
secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga sangat
besar. Gempa ini terjadi layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan
tiba-tiba.
Akibat Pemanasan Global
Sejak kira-kira tigapuluh tahun yang lalu, para
ilmuwan sudah memberi peringatan pada dunia berkenaan dengan akibat buruk yang
ditimbulkan oleh Global Warming atau Pemanasan Global, yang merupakan
ancaman paling serius bagi umat manusia setelah perang dingin.
- Akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh Pemanasan Global, glacier di enam benua mulai mencair, lautan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, demikian juga lapisan es di Greenland, juga gletser di puncak-puncak gunung mulai mencair, ini mengakibatkan naiknya permukaan laut, badai yang menghancurkan muncul silih berganti, banjir dan longsor semakin sering terjadi, kekeringan yang melanda pertanian bermunculan di mana-mana, menyebabkan persediaan makanan dan air minum di dunia semakin menipis.
- Penyakit tropis menyebar, malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup daerah yang semakin luas.
- Pemanasan laut menyebabkan rusaknya karang dan matinya kehidupan di situ. Diperkirakan dalam waktu 50 tahun ke depan, seluruh karang laut di dunia ini akan musnah akibat pemanasan laut dan polusi akibat kegiatan manusia.
- Kerugian lain yang segera akan terjadi adalah semakin berkurangnya keaneka-ragaman hayati dan punahnya beberapa spesies satwa karena perubahan musim, siklus kehidupan, waktu migrasi, berkurangnya daerah jelajah serta berkurangnya persediaan makanan mereka.
Hal di atas adalah sedikit dari akibat buruk yang
disodorkan ke hadapan kita, dan yang harus segera dicarikan jalan keluar guna
mengatasinya. Sudahkah kita melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah besar
ini? Apakah kita hanya berpangku tangan tanpa upaya apapun untuk
menanggulanginya?
Saat ini Pemanasan Global sudah dianggap sebagai
bahaya maha besar yang harus segera diatasi secara kolektif, di mana setiap
negara dan setiap pemerintah harus bekerja sama dan segera mempromosikan
kesadaran lingkungan kepada warga-negara mereka, bagaimana mereka memberikan
kontribusi dalam upaya mengatasi situasi yang amat serius ini tanpa
mementingkan diri sendiri.
Kerjasama itu lebih dimaksudkan untuk melakukan riset
dan eksperimen atas pengaruh jangka panjang perubahan iklim. Bagaimana itu
mempengaruhi hutan belantara kita maupun penampung air seperti danau, sungai,
laut serta kehidupan masyarakat, satwa dan tumbuhan yang tergantung padanya.
Perlu Dipropagandakan Cara-cara Mengatasinya
Menjelaskan masalah lingkungan seperti ini sangat
penting dalam upaya menghambat pengaruh dan peningkatan Pemanasan Global. Kita
perlu mempelopori pengurangan emisi karbon serta gas yang mengakibatkan efek
rumah kaca, memberikan pendidikan pada masyarakat luas tentang masalah
perubahan iklim serta cara praktis apa yang dapat dilakukan untuk segera
mengatasinya.
Seharusnya setiap negara memetakan berapa banyak
karbon dioksida (CO2) dan efek rumah kaca yang mereka timbulkan dan mereka
tebarkan ke atmosfir dan dengan cara yang sama menentukan berapa besar mereka
harus menghijaukan lingkungan melalui penghutanan kembali hutan yang gundul,
pedesaan dan pedalaman dengan menanam pepohonan di daerah itu, menghentikan
penggundulan hutan serta penebangan liar, guna menetralkan gas-gas berbahaya
yang ditebarkan ke udara. Sekali gas ini berada di atmosfir, dia akan tetap di
sana dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga akan menahan panas atmosfir
bagian bawah dan memancarkan sebagian daripadanya kembali ke bumi, sehingga
bumi menjadi semakin panas.
Karbon dioksida dan gas rumah kaca lain yang demikian
besar jumlahnya di atmosfir akan mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi,
sehingga menyebabkan kekeringan, perubahan iklim, mencairnya glasier di Kutub
Utara, juga gletser di puncak-puncak gunung, naiknya permukaan laut, banjir,
badai, gelombang laut yang sangat tinggi, dan itu tidak saja akan mengacaukan
keseimbangan alami iklim di bumi, tetapi juga keseimbangan ekologi lingkungan,
menyebabkan longsor, gempa, meletusnya gunung berapi, naiknya suhu air laut
yang pada gilirannya akan mengurangi populasi satwa, tumbuh-tumbah dan
sebagainya, bahkan beberapa di antaranya akan punah.
Apa yang Dapat Kita Lakukan?
Lewat kesadaran lingkungan, setiap orang dapat
memberikan kontribusi dengan cara sederhana mereka masing-masing dalam
menanggulangi perubahan iklim. Kita harus mulainya dari diri kita sendiri,
lingkungan kecil kita sendiri. Setiap hal kecil yang dapat kita lakukan di
rumah, segera kita lakukan, seperti misalnya meminimalkan penggunaan peralatan
atau mesin yang menghasilkan gas sebelum kita bisa benar-benar
menyingkirkannya.
Untuk memaksa pemerintahnya agar lebih serius
menangani Pemanasan Global ini, banyak orang di Amerika berkampanye agar orang
memilih Presiden dan anggota DPR yang punya kepedulian terhadap penanggulangan
Pemanasan Global, yang tidak peduli tidak perlu dipilih, sehingga masalah
serius yang mempengaruhi keselamatan umat manusia dan masa depan dunia ini
lebih diperhatikan secara serius.
Salah satu tanggung jawab vital mereka yang mewakili
publik adalah melindungi anak-cucu kita serta generasi mendatang dari kerusakan
lingkungan yang akibatnya nanti harus mereka tanggung.
Kalau saja kita bisa mendengar suara generasi mendatang,
kita akan mendengar seruan mereka agar kita segera bertindak menanggulangi
Pemanasan Global. Anak-cucu yang sekarang belum lahir itu akan menanggung beban
berat akibat kelalaian kita.
Baru-baru ini,
Parlimen telah berbahas mengenai isu pemanasan global yang memberi kesan kepada
keadaan iklim dan cuaca negara ini. Timbalan Menteri Sumber Asli dan Alam
Sekitar, Datuk S. Sothinathan dalam sesi perbahasan berkata tiada jaminan
kejadian seperti banjir di Johor awal tahun lalu tidak berulang dan menerima taburan
hujan yang tinggi daripada paras normal.
Sebenarnya, isu peningkatan suhu atau pemanasan terjadi disebabkan pelbagai faktor. Selain daripada penipisan ozon, kejadian kemarau dan jerebu, kejadian pulau haba dan kesan rumah hijau juga memberi galakan kepada isu pemanasan global.
Kesan rumah hijau terjadi kerana berlakunya peningkatan pelepasan gas seperti karbon dioksida, nitrogen monoksida dan metana ke atmosfera seumpama pembebasan CFC. Pulau haba pula berlaku apabila pelepasan haba di kawasan membangun khususnya di bandar-bandar terlalu banyak dan tersekat oleh bangunan-bangunan tinggi pencakar langit. Haba yang tidak dapat dilepaskan ke atmosfera itu akan membahangi kawasan sekitar.
Kesan dan bahang pemanasan global juga telah mengganggu sistem cuaca dan iklim di negara kita secara tidak langsung. Iklim Khatulistiwa dengan panas dan lembap sepanjang tahun telah tidak berada pada paras yang normal.
Sebenarnya, isu peningkatan suhu atau pemanasan terjadi disebabkan pelbagai faktor. Selain daripada penipisan ozon, kejadian kemarau dan jerebu, kejadian pulau haba dan kesan rumah hijau juga memberi galakan kepada isu pemanasan global.
Kesan rumah hijau terjadi kerana berlakunya peningkatan pelepasan gas seperti karbon dioksida, nitrogen monoksida dan metana ke atmosfera seumpama pembebasan CFC. Pulau haba pula berlaku apabila pelepasan haba di kawasan membangun khususnya di bandar-bandar terlalu banyak dan tersekat oleh bangunan-bangunan tinggi pencakar langit. Haba yang tidak dapat dilepaskan ke atmosfera itu akan membahangi kawasan sekitar.
Kesan dan bahang pemanasan global juga telah mengganggu sistem cuaca dan iklim di negara kita secara tidak langsung. Iklim Khatulistiwa dengan panas dan lembap sepanjang tahun telah tidak berada pada paras yang normal.
KESIMPULAN
Berbicaara tentang Pemanasan
Global,merupakan hal yang mengguncangkan, dan berdampak besar bagi kelansungan
hidup manusia pada umumnya, karna pemanasan global merupakan penyakit yang
melumpuhkan juga mematakan pergerakan manusia dari waktu kewaktu.
Tidak hanya itu, disisi
lainpun pemanasan global juga merampas apa yang ada di dunia. Kita bisa
terkalahkan olehnya, kalau kita tinak menanganinya secara maksimal mungkin.
Semua ini ada pada kita untuk mengatasinya guna kelansungan hidup kita
kedepannya. Peribahasa mengatakan “ kita
jangan tergantung pada apa yang dikatanya, tetepi bergantunglah pada apa yang
dirasakan”
DAFTAR PUSTAKA
James, William.1992. Pemanasan global merupakan isi
dunia-waspada bagi kita. New York.
Lyons, john.1998. Global Warning.California:Wadsworth
Publishings global warning.
Leech, Geoffrey. 1978. Puncak Pemanasan Global. England.