PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Indonesia dianugerahkan alam nan subur. Tak heran jika pertanian menjadi
tulag punggung masyarakat sebagai mata pencaharian utamaya. Dukungan sub sektor
peternakan pada dunia pertanian tidak tanggung-tanggung. Rasanya tidak lengkap
sebagai bahan pangan jika tidak memliki sumber protein. Produk dari dunia peternakanpun cukup beragam
mulai dari daging, susu, hingga telur.
Ternak adalah segala jenis binatang yag sudah mengalami domestikasi dan
dipelihara untuk tujuan diambil produksinya, berupa daging, susu, atau
telurnya. Produk tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis ternak diantaranya
adalah sapi. Penggolongan sapi menurut fungsinyapun berbeda-beda dan salah satu
diantaranya adalah sebagai ternak potong. Sapi potong adalah jenis sapi yang
dipelihara sebagai penghasil daging sebagai produk utamanya.
Sapi potong asli indonesia yang banyak dipelihara atau diternakan adalah
sapi bali. Sapi bali mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sapi-sapi lokal
lainnya karena mempunyai fertilasi yang tinggi, angka kebuntingan dan kelahiran
yang tinggi ( lebih dari 80% ) dan potensi sebagai penghasil daging.
Sapi balipun banyak diternakan dalam rangka sebagai pengahasil daging
dalam program penggemukan. Perkembangan program usaha penggemukan sapi bali
didorong oleh permintaan aging yang terus menerus meningkat dari tahu ke tahun dan timbulnya sebagian
besar keinginan peternak sapi untu menjual ternak-ternaknya dengan harga yang
lebih pantas.
Usaha penggemukan sapi mendatangkan keuntungan ganda berupa keuntungan
dari pertambahan berat badan dan kotoran sapi berupa pupuk kandang. Julah
keuntungan dari penjualan sapi yang digemukan tergantung pada pertambahan berat
badan yang dicapai pada proses penggemukan, lama penggemukan dan harga daging.
B.
Waktu
dan tempat
Praktek dasar
dan manajemen usaha ternak besar dilaksanakan pada :
Tempat :
usaha dagang akbar jaya di kelurahan samata, kecamatan somba opu kab. Gowa
Waktu : Minggu,
C.
Tujuan
dan kegunaan
Adapun praktek
ini bertujuan untuk :
-
Sebagai persyaratan kelulusan pada mata kuliah
dasar dan manajemen ternak besar.
-
Menambah wawasan praktikum tentang manajemen
penggemukan sapi bali
-
Memberikan ide baru kepada praktikum bahwa
penggemukan sapi bali mempunyai peluang besar apabila dijalankan.
TOPOGRAFI DAN DEMOGRAFI LOKASI PRAKTEK
A.
Potensi
daerah lokasi praktek
Lokasi
praktek yang berada di kelurahan samata ini merupakan lokasi yang mempunyai
potensi untuk dijadikan sebagai tempat usaha. Di lokasi [praktek ini, selain
ada usaha peternakan lokasi ini juga berpotensi sebagai daerah pertanian dalam
hal ini persawahan.
B.
Jarak
lokasi praktek dari ibu kota kecamatan, kabupaten da propinsi
-
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan
adalah + 3 km ( + 30 menit )
-
Jarak dari ibu kota kabupaten ( sungguminasa )
adalah + 4 km ( + 40 menit )
C.
Jumlah
penduduk
Jumlah penduduk
pada kelurahan samata adalah sebagai berikut :
-
Laki-laki :
3.523 orang
-
Perempuan :
3.495 orang
Sehingga jumlah
peduduk secara umum pada kelurahan samata berjumlah 7.018 orang
D.
Luas
wilayah
Luas wilayah
kelurahan samata adalah 4.311 km atau 431 Ha.
E.
Batas
wilayah
Batas wilayah
kelurahan samata adalah sebagai berikut :
-
Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan
tamangapa kodya makassar
-
Sebelah selata berbatasan dengan kelurahan romang
polong kec. Somba opu
-
Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan
pacicinongang kec. Somba opu
-
Sebelah timur berbatasan dengan desa sunggumanai
kec. Pattallassang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah singkat usah ternak besar
Usaha dagang akbar jaya merupakan usaha penggemukan sapi bali
yang sudah dimulai sejak tahun 2011. Awal munculnya ide tentang usaha
penggemukan ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu dimana ide ini di munculkan
oleh kalangan karyawan Rumah Potong Hewa ( RPH) antank. Namun ide ini mendapat
respo yang kurang dari kalangan karyawan yang lain dengan beberapa prtimbangan
kemungkinan tidak akan berhasil.
Setelah
tahun 2011 seorang karyawan yang juga sebagai pengusaha potong hewan, mau
mencoba untuk menjalankan usaha ini. Dan usaha penggemukan sapi bali inipun
kemudian diberi nama “ USAHA DAGANG AKBAR JAYA” . Pemilik usaha ini merupakan
karyawan biasa pada RPH antank sejak tahun 1990, dan kemudian menjadi pengusaha
pemotong pada tahun 1999. Modal awal yang disediakan adalah 200 juta dan peruntukan
untuk pembuatan kandang 1 unit dan perlengkapannya, serta jumlah sapi awal yang
digemukan sebanyak 40 ekor yang kebanyaka ternaknya didatangkan dari kab. Bone
dengan jumlah karyawan awalnya sebanyak 2 orang.
Setelah
2 bulan kemudian, Ia melihat bahwa usaha
ini menjanjikan maka usaha dagang akbar jaya menambah lagi 1 unit kandang serta
perlengkapannya dengan jumlah sapinya adalah 40 ekor. Hingga sampai sekarang
usaha penggemukan inipun semakin berkembang.
B.
Kandang
dan fasilitas kandang
Kandang merupakan suatu tempat untuk memelihara ternak
sebagai upaya perlindungan ternak dari berbagai perubahan iklim/cuaca
lingkungan yang tidak menguntungkan dan gangguan predator maupun hewan atau
makhluk hidup lainnya ( eko dkk, 2008 )
Syarat
kandang yang baik adalah sebagai berikut :
-
Lokasi kandang harus terpisah ari rumah tinggal
-
Bahan kandang dipilih yang ekonomis
-
Memiliki cukup ventilasi sinar dan udara
-
Tempat pakan dibuat di depan dan berbentuk
melengkung agar mudah dibersihkan
-
Memiliki kemiringan lantai 5 0 kearah saluran
pembuangan
Pada usaha dagang akbar jaya, jenis kandang yang digemukan adalah jenis
kandang ganda; saling berhadapan dengan kontruksi kandang kuat ( balok ), atap
menggunakan seng dan lantai dari campuran semen. Jumlah kandang 4 unit kandang
dengan kapasitas masing-masing 40 ekor sapi.
Faslitas
kandangnya berupa tempat makan dan minum yang dibuat agak tinggi memanjang
didepan sapi. Fasilitas lainya berupa drum untuk mencampur konsentrat, gerobak
pengangkut pakan, dan lain-lain.
C.
Pakan
dan cara pemberian pakan
Ø
Pakan :
Pada umumnya sapi membutuhkan pakan berupa hijauan dan
konsentrat , baik pada sapi potong maupun sapi perah. Pakan yang diperlukan
harus cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitas ( Eko dkk, 2008 ).
Pakan
yang diberikan untuk penggemukan sapi bali pada usaha dagang akbar jaya adalah
berupa konsentrat dan rumput. Perbandingan pemberian konsentrat dan rumput
adalah 95%: 0,5%. Rumput hanya sebagai pelengkap.
Bahan-bahan
yang digunakan untuk pencampuranpembuatan konsentrat berupa :
-
Ampas tahu
4-5 karung/hari
-
Dedak ½
karung/hari
-
Bungkil kelapa
2 kg/hari
-
Mineral 5
gram/1x campur
-
Garam 10
kg/hari
Pencampuran diatas untuk pemberian pada sapi 1 unit kandang. Menurut
hasil wawancara bersama pemilik usaha ini bahwa kenaikan berat badan ditaksir
0,3-0,4 kg/e/hari atau rata-rata 4 kg/bulan. Biaya pakan 5 ribu/e/hari. Yang
memicu pertambahan berat badan adalah bungkil kelapa dan ampas tahu dan dedak
sedangkan mineral dan garam hanya sebagai penambah napsu makan. Target
penggemukan adalah kurang lebih 3-4 bulan.
Ø
Cara pemberian pakan
Pemberian pakan pada usaha ini adalah pagi dan sore. Proses
pemberian pakan adalah pakan dicampur pada drum-drum yang sudah disediakak
dengan perbandingan konsentrat dan air adalah 50 : 50. Pakan dicampur higga
mennjadi seperti bubur ( beair ) dan langsung diberikan pada ternak didalam
tempat makan yang sudah ada. Pemberian pakan ( konsentrat ) pada pagi dan sore
sedangkan pemberian rumput hanya pada malam hari sebanyak 0,5 %.
D.
Penanganan
kesehatan ternak dan lingkungan
Ø
Penangana kesehatan ternak
Pengendalian peyakit sapi yang paling baik adalah menjaga
kesehatannya dengan tindakan pencegahan sebagai berikut ( siregar, 2004) :
-
Kebersihan kandang beserta peralatannya harus
dijaga termaksud memndikan sapi.
-
Sapi yang sakit dipisahkan dari sapi sehat dan
segera dilakukan pengobatan
-
Lantai kandang diusahakan selalu dalam keadaan
kering
-
Kesehatan api diperiksa secara teratur dan
dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.
Penanganan kesehatan pada usaha ini dilakukam langsung oleh
karyawan pada perusahaan ini. Pada awal sapi masuk diberikan antibiotik dan
obat cacing serta vitamin. Sanitasi kandang dilakukan setiap hari. Dengan cara
seperti ini maka kesehatan ternak tetap terjaga.
Ø Lingkungan
Pengaruh kesehatan pada lingkungan yang paling utama adalah
pada kotoran hewan. Namun pada usaha ini untuk mencegah pencemaran kesehatan
lingkungan maka dilakuakn penanganan terhadap kotoran ternak yaitu dengan cara
menampung kotoran ternak sapi tersebut dan dibuat sebagai pupuk kompos.
E.
Pemasaran
produksi
Pemasaran produksi merupakan tujuan akhir dari suatu usaha.
Pada usaha dagang akbar jaya, sapi hasil penggemukan dipasarkan/dijual pada
Rymah Potong Hewan ( RPH) da pada konsumen yang membutuhkan ( sapi korban ).
Selain sapi yang dijual, adapun limbah ternak berupa feses
dan urine yang telah diolah menjadi pupuk kompospun dipasarkan/dijual. Pupuk
kompos ini dipasarkan di dipasar tanjung dan sebagiannya untuk kebutuhan pupuk
pada sawah yang juga miliknya sendir. Dengan harga pemasaran 10 kg = Rp 7.000.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas maka
dapat di buat kesimpulan sebagai berikut :
Ø
Program pengemukan sapi potong dalam hal ini
sapi bali, merupakan usaha yang menjanjikan.
Ø
Usaha dagang akbar jaya merupakan usaha
penggemukan sapi bali yang bisa dikatakan sukses karena kenaikan berat badan
yang dicapai setiap harinya hampir mencapai standar yang diharapkan.
Ø
pemberian pakan pada usaha penggemukan sapi pada
usah dagang akbar jaya hampir 99% adalah konsentrat.
B. Saran
Dari praktek ini praktikum dapat memberikan
saran sebagai berikut :
-
Dengan melihat program penggemukan ini,
diharapkan ada makna yang di ambil yang menjadi tolak ukur untuk berpikir
mengembang usaha ini.
-
Praktikum diharapkan bisa menyerap semua hal
mengenai penggemukan sapi ini sehingga dapat menjadi pembelajaran yang berguna.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, 2006, Penggemukan Sapi Potong, Jakarta : Agromedia Pustaka.
Siregar,
Sori Basya, 2009, Penggemukan Sapi, Cetakan ke-2, Jakarta :Penebar Swadaya.
Abbas Siregar
Djariah, 2006, Usaha Ternak
Sapi, Yogyakarta: Kanisius.
Tri
Eko dkk, 2008, Budidaya Ternak Potensial,
Jakarta : Penebar Swadaya.
Sir
Siregar, Sori Basya, 2004, Penggemukan
Sapi, Jakarta : Penebar Swadaya.
Susilorini,
T.E dkk, 2006, Pengantar Ilmu Peternakan,
Fakultas Peternakan
Universitas
Brawijaya.
Sugeng
Y.bambang.2003, sapi Potong. Jakarta
:Penebar Swadaya.
Soertirto.1997, Sapi
Potong : Yogyakarta
Arfa’i, 2005,
Makanan Ternak
: Kanisius.
Murtidjo,B.A.1995, Beternak sapi potong. Yogyakarta: Kanisius.
LAMPIRAN
WAWANCARA
DENGAN PEMILIK PERUSAHAAN
PENGAMBILAN DATA
PAKAN
TERNAK
GARAM KONSENTRAT
DEDAK BUNGKIL KELAPA
SAPI
DAN KANDANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar