Jumat, 14 November 2014

LAPORAN DASAR DAN MANAJEMEN TERNAK BESAR



PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Indonesia dianugerahkan alam nan subur. Tak heran jika pertanian menjadi tulag punggung masyarakat sebagai mata pencaharian utamaya. Dukungan sub sektor peternakan pada dunia pertanian tidak tanggung-tanggung. Rasanya tidak lengkap sebagai bahan pangan jika tidak memliki sumber protein.  Produk dari dunia peternakanpun cukup beragam mulai dari daging, susu, hingga telur.
Ternak adalah segala jenis binatang yag sudah mengalami domestikasi dan dipelihara untuk tujuan diambil produksinya, berupa daging, susu, atau telurnya. Produk tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis ternak diantaranya adalah sapi. Penggolongan sapi menurut fungsinyapun berbeda-beda dan salah satu diantaranya adalah sebagai ternak potong. Sapi potong adalah jenis sapi yang dipelihara sebagai penghasil daging sebagai produk utamanya.
Sapi potong asli indonesia yang banyak dipelihara atau diternakan adalah sapi bali. Sapi bali mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sapi-sapi lokal lainnya karena mempunyai fertilasi yang tinggi, angka kebuntingan dan kelahiran yang tinggi ( lebih dari 80% ) dan potensi sebagai penghasil daging.
Sapi balipun banyak diternakan dalam rangka sebagai pengahasil daging dalam program penggemukan. Perkembangan program usaha penggemukan sapi bali didorong oleh permintaan aging yang terus menerus meningkat  dari tahu ke tahun dan timbulnya sebagian besar keinginan peternak sapi untu menjual ternak-ternaknya dengan harga yang lebih pantas.
Usaha penggemukan sapi mendatangkan keuntungan ganda berupa keuntungan dari pertambahan berat badan dan kotoran sapi berupa pupuk kandang. Julah keuntungan dari penjualan sapi yang digemukan tergantung pada pertambahan berat badan yang dicapai pada proses penggemukan, lama penggemukan dan harga daging.



B.      Waktu dan tempat
Praktek dasar dan manajemen usaha ternak besar dilaksanakan pada :
Tempat                                : usaha dagang akbar jaya di kelurahan samata, kecamatan somba opu kab. Gowa
Waktu                   : Minggu,
C.      Tujuan dan kegunaan
Adapun praktek ini bertujuan untuk :
-          Sebagai persyaratan kelulusan pada mata kuliah dasar dan manajemen ternak besar.
-          Menambah wawasan praktikum tentang manajemen penggemukan sapi bali
-          Memberikan ide baru kepada praktikum bahwa penggemukan sapi bali mempunyai peluang besar apabila dijalankan.












TOPOGRAFI DAN DEMOGRAFI LOKASI PRAKTEK
A.      Potensi daerah lokasi praktek
Lokasi praktek yang berada di kelurahan samata ini merupakan lokasi yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai tempat usaha. Di lokasi [praktek ini, selain ada usaha peternakan lokasi ini juga berpotensi sebagai daerah pertanian dalam hal ini persawahan.

B.      Jarak lokasi praktek dari ibu kota kecamatan, kabupaten da propinsi
-          Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan adalah  + 3 km ( + 30 menit )
-          Jarak dari ibu kota kabupaten ( sungguminasa ) adalah + 4 km ( + 40 menit )

C.      Jumlah penduduk
Jumlah penduduk pada kelurahan samata adalah sebagai berikut :
-          Laki-laki                : 3.523 orang
-          Perempuan        : 3.495 orang
Sehingga jumlah peduduk secara umum pada kelurahan samata berjumlah 7.018 orang

D.      Luas wilayah
Luas wilayah kelurahan samata adalah 4.311 km atau 431 Ha.

E.       Batas wilayah
Batas wilayah kelurahan samata adalah sebagai berikut :
-          Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tamangapa kodya makassar
-          Sebelah selata berbatasan dengan kelurahan romang polong kec. Somba opu
-          Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan pacicinongang kec. Somba opu
-          Sebelah timur berbatasan dengan desa sunggumanai kec. Pattallassang.






HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Sejarah singkat usah ternak besar

Usaha dagang akbar jaya merupakan usaha penggemukan sapi bali yang sudah dimulai sejak tahun 2011. Awal munculnya ide tentang usaha penggemukan ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu dimana ide ini di munculkan oleh kalangan karyawan Rumah Potong Hewa ( RPH) antank. Namun ide ini mendapat respo yang kurang dari kalangan karyawan yang lain dengan beberapa prtimbangan kemungkinan tidak akan berhasil.
Setelah tahun 2011 seorang karyawan yang juga sebagai pengusaha potong hewan, mau mencoba untuk menjalankan usaha ini. Dan usaha penggemukan sapi bali inipun kemudian diberi nama “ USAHA DAGANG AKBAR JAYA” . Pemilik usaha ini merupakan karyawan biasa pada RPH antank sejak tahun 1990, dan kemudian menjadi pengusaha pemotong pada tahun 1999. Modal awal yang disediakan adalah 200 juta dan peruntukan untuk pembuatan kandang 1 unit dan perlengkapannya, serta jumlah sapi awal yang digemukan sebanyak 40 ekor yang kebanyaka ternaknya didatangkan dari kab. Bone dengan jumlah karyawan awalnya sebanyak 2 orang.
Setelah 2 bulan kemudian, Ia  melihat bahwa usaha ini menjanjikan maka usaha dagang akbar jaya menambah lagi 1 unit kandang serta perlengkapannya dengan jumlah sapinya adalah 40 ekor. Hingga sampai sekarang usaha penggemukan inipun semakin berkembang.


B.      Kandang dan fasilitas kandang

Kandang merupakan suatu tempat untuk memelihara ternak sebagai upaya perlindungan ternak dari berbagai perubahan iklim/cuaca lingkungan yang tidak menguntungkan dan gangguan predator maupun hewan atau makhluk hidup lainnya ( eko dkk, 2008 )
Syarat kandang yang baik adalah sebagai berikut :
-          Lokasi kandang harus terpisah ari rumah tinggal
-          Bahan kandang dipilih yang ekonomis
-          Memiliki cukup ventilasi sinar dan udara
-          Tempat pakan dibuat di depan dan berbentuk melengkung agar mudah dibersihkan
-          Memiliki kemiringan lantai 5 0 kearah saluran pembuangan
Pada usaha dagang akbar jaya, jenis kandang yang digemukan adalah jenis kandang ganda; saling berhadapan dengan kontruksi kandang kuat ( balok ), atap menggunakan seng dan lantai dari campuran semen. Jumlah kandang 4 unit kandang dengan kapasitas masing-masing 40 ekor sapi.
Faslitas kandangnya berupa tempat makan dan minum yang dibuat agak tinggi memanjang didepan sapi. Fasilitas lainya berupa drum untuk mencampur konsentrat, gerobak pengangkut pakan, dan lain-lain.
C.      Pakan dan cara pemberian pakan

Ø  Pakan :
Pada umumnya sapi membutuhkan pakan berupa hijauan dan konsentrat , baik pada sapi potong maupun sapi perah. Pakan yang diperlukan harus cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitas ( Eko dkk, 2008 ).
Pakan yang diberikan untuk penggemukan sapi bali pada usaha dagang akbar jaya adalah berupa konsentrat dan rumput. Perbandingan pemberian konsentrat dan rumput adalah 95%: 0,5%. Rumput hanya sebagai pelengkap.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pencampuranpembuatan konsentrat berupa :
-          Ampas tahu  4-5 karung/hari
-          Dedak  ½ karung/hari
-          Bungkil kelapa  2 kg/hari
-          Mineral  5 gram/1x campur
-          Garam   10 kg/hari
Pencampuran diatas untuk pemberian pada sapi 1 unit kandang. Menurut hasil wawancara bersama pemilik usaha ini bahwa kenaikan berat badan ditaksir 0,3-0,4 kg/e/hari atau rata-rata 4 kg/bulan. Biaya pakan 5 ribu/e/hari. Yang memicu pertambahan berat badan adalah bungkil kelapa dan ampas tahu dan dedak sedangkan mineral dan garam hanya sebagai penambah napsu makan. Target penggemukan adalah kurang lebih 3-4 bulan.
Ø  Cara pemberian pakan
Pemberian pakan pada usaha ini adalah pagi dan sore. Proses pemberian pakan adalah pakan dicampur pada drum-drum yang sudah disediakak dengan perbandingan konsentrat dan air adalah 50 : 50. Pakan dicampur higga mennjadi seperti bubur ( beair ) dan langsung diberikan pada ternak didalam tempat makan yang sudah ada. Pemberian pakan ( konsentrat ) pada pagi dan sore sedangkan pemberian rumput hanya pada malam hari sebanyak 0,5 %.

D.      Penanganan kesehatan ternak dan lingkungan

Ø  Penangana kesehatan ternak
Pengendalian peyakit sapi yang paling baik adalah menjaga kesehatannya dengan tindakan pencegahan sebagai berikut ( siregar, 2004) :
-          Kebersihan kandang beserta peralatannya harus dijaga termaksud memndikan sapi.
-          Sapi yang sakit dipisahkan dari sapi sehat dan segera dilakukan pengobatan
-          Lantai kandang diusahakan selalu dalam keadaan kering
-          Kesehatan api diperiksa secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.

Penanganan kesehatan pada usaha ini dilakukam langsung oleh karyawan pada perusahaan ini. Pada awal sapi masuk diberikan antibiotik dan obat cacing serta vitamin. Sanitasi kandang dilakukan setiap hari. Dengan cara seperti ini maka kesehatan ternak tetap terjaga.
Ø  Lingkungan

Pengaruh kesehatan pada lingkungan yang paling utama adalah pada kotoran hewan. Namun pada usaha ini untuk mencegah pencemaran kesehatan lingkungan maka dilakuakn penanganan terhadap kotoran ternak yaitu dengan cara menampung kotoran ternak sapi tersebut dan dibuat sebagai pupuk kompos.

E.       Pemasaran produksi

Pemasaran produksi merupakan tujuan akhir dari suatu usaha. Pada usaha dagang akbar jaya, sapi hasil penggemukan dipasarkan/dijual pada Rymah Potong Hewan ( RPH) da pada konsumen yang membutuhkan ( sapi korban ).
Selain sapi yang dijual, adapun limbah ternak berupa feses dan urine yang telah diolah menjadi pupuk kompospun dipasarkan/dijual. Pupuk kompos ini dipasarkan di dipasar tanjung dan sebagiannya untuk kebutuhan pupuk pada sawah yang juga miliknya sendir. Dengan harga pemasaran 10 kg = Rp 7.000.

KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas maka dapat di buat kesimpulan sebagai berikut :
Ø  Program pengemukan sapi potong dalam hal ini sapi bali, merupakan usaha yang menjanjikan.
Ø  Usaha dagang akbar jaya merupakan usaha penggemukan sapi bali yang bisa dikatakan sukses karena kenaikan berat badan yang dicapai setiap harinya hampir mencapai standar  yang diharapkan.
Ø  pemberian pakan pada usaha penggemukan sapi pada usah dagang akbar jaya hampir 99% adalah konsentrat.

B.      Saran
Dari praktek ini praktikum dapat memberikan saran sebagai berikut :
-          Dengan melihat program penggemukan ini, diharapkan ada makna yang di ambil yang menjadi tolak ukur untuk berpikir mengembang usaha ini.
-          Praktikum diharapkan bisa menyerap semua hal mengenai penggemukan sapi ini sehingga dapat menjadi pembelajaran yang berguna.

















DAFTAR PUSTAKA
Abidin,  Zainal, 2006, Penggemukan Sapi Potong, Jakarta : Agromedia Pustaka.
Siregar, Sori Basya, 2009, Penggemukan Sapi, Cetakan ke-2, Jakarta :Penebar Swadaya.
Abbas    Siregar   Djariah, 2006, Usaha  Ternak  Sapi, Yogyakarta: Kanisius.
Tri Eko dkk, 2008, Budidaya Ternak Potensial, Jakarta : Penebar Swadaya.
Sir Siregar, Sori Basya, 2004, Penggemukan Sapi, Jakarta : Penebar Swadaya.
Susilorini, T.E dkk, 2006, Pengantar Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.
Sugeng Y.bambang.2003, sapi Potong. Jakarta :Penebar Swadaya.
Soertirto.1997,  Sapi Potong : Yogyakarta
Arfa’i, 2005,  Makanan  Ternak  :  Kanisius.
Murtidjo,B.A.1995, Beternak sapi potong. Yogyakarta: Kanisius.










LAMPIRAN
WAWANCARA DENGAN PEMILIK PERUSAHAAN


PENGAMBILAN DATA



PAKAN TERNAK


                      GARAM                                                          KONSENTRAT
                                DEDAK                                       BUNGKIL KELAPA
SAPI DAN KANDANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar